Promotional GaraMedia>>> Rumah dikontrakkan di perumahan mutiara residence no c5. Bantul, info lebih lanjut : 081802732747 (Mbak Lucky)** STIE NUSA MEGARKENCANA YOGYAKARTA membuka pendaftaran mahasiswa baru secara online : http//bit.ly/pmbstienus Program studi pilihan Akuntansi dan Manajemen sudah terakreditasi "B" Prodi maupun Institusi, alamat kampus JL. AM.Sangaji no 49-51 Yogyakarta ** Bingung olah data buat skripsi? Langsung aja cuss ke Bengkel olah data,info lebih lanjut hubungi : 08174100387 ** Mau iklanmu dimuat di GaraMedia? Email aja ke garamediaindonesia@gmail.com ** Harga promosi : Iklan Baris :Rp 20.000/bulan, Iklan Banner: Rp 50.000/Bulan**
Link Banner

Literasi Membuat Kita Beraksi dan Semakin Berkreasi

 

Kantong pintar
Komunitas Kantong Pintar

Haii Garaku.. Jumpa lagi di blog inspiratif Garamedia. 💖 Semoga Garaku selalu sehat dan pastinya tetap produktif walaupun di tengah pandemi saat ini.😄 Cerita kali ini Garamin terinspirasi dari seorang wanita cantik bernama Ria Putri Palupijati atau akrab dipanggil Ria. Ria ini merupakan founder dari Komunitas Kantong Pintar yang ada di Yogyakarta. Selain menjadi seorang founder komunitas literasi di Jogja, Ria juga merupakan seorang Duta Museum Ki Hajar Dewantara 2017, peraih beasiswa LPDP PK-83 untuk pendidikan S2, dan masih banyak prestasi-prestasi yang telah ia raih sampai sekarang di usia nya yang masih muda.

Komunitas Kantong Pintar awal mula didirikan oleh Ria, sejak ia lulus dari S1 nya pada tahun 2015, tepatnya tanggal 7 Oktober.  Awalnya kantong pintar ini merupakan kegiatan sanggar belajar  yang berbayar, dengan 2 orang pengajar yaitu Ria dan temannya yang bernama Nesya Arantika (Co-Founder). Namun, lama-lama Ria dan Nesya merasa memperjualkan pendidikan karena sanggar belajarnya yang berbayar itu dan menurutnya pendidikan itu adalah “Nothing To Loose”. Akhirnya Ria pun memutuskan untuk mengubah kegiatan belajarnya yang semula berbayar menjadi suka rela. Dengan mengubah sanggar belajar yang berbayar menjadi suka rela, antusias peserta pun menjadi meningkat yang semula hanya ada 5 orang lama-lama bertambah hingga mencapai sekitar -+ 50 orang. Karena jumlah peserta yang banyak, membuat Ria dan Nesya kewalahan dalam mengajar, sehingga ia memutuskan untuk open volunteer dan akhirnya bergabunglah 3 orang volunteer.

Setelah pengajar mencukupi disamping juga peserta yang banyak, akhirnya Ria bersama rekan-rekan aktivis di Kantong Pintar membuat ekspansi yang tidak hanya mengajar di galeri rumah Ria (tempat awal sanggar belajar) saja tetapi Ria dan para volunteer juga membuat perpustakaan kecil di Wonolelo, Bantul yang lokasi tempatnya terletak 500 meter dari TPAS Piyungan, Bantul. Di sana Ria membuat kegiatan literasi yang diadakan setiap hari Sabtu dan Minggu bersama anak-anak dan juga para volunteer. Setelah membuat Mini Library (Perpustakaan Kecil), Ria pun kembali membuka open volunteer. Hingga sampai sekarang volunteer yang tergabung dalam komunitasnya sudah banyak. Dan pada tahun 2017, setelah bencana banjir yang melanda daerah Gunung Kidul, Ria dan volunteer lainnya juga berinisiatif untuk membuka perpustakaan kecil (Mini Library) di sana.

“Jadi sekarang perpustakaan kita ada 2. Sedangkan sanggar belajar yang di galeri rumahku itu di-off-kan. Terus dijalankan sama teman-teman karang taruna di kampungku.” Ujar Ria.

Kegiatan Komunitas Kantong Pintar

Selain melakukan kegiatan-kegiatan literasi, kantong pintar juga melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk UMKM dengan mengadakan “UMKM Kantong Jahe” yang dilakukan di Bantul.

“Jadi kita jualin jahe serbuk gitu dalam bentuk kantong-kantong.” Papar Ria.

Sehingga melalui kantong pintar, masyarakat mendapatkan benefit yang luar biasa tidak hanya dalam pendidikan tetapi juga membantu ekonomi masyarakat.

Jadi, Komunitas Kantong Pintar yang awalnya hanya 2 orang yaitu Ria dan Nesya, sekarang mempunyai volunteer yang lumayan banyak dan Komunitas Kantong Pintar menjadi organisasi non-profit dimana basisnya adalah untuk memberdayakan masyarakat melalui literasi. Karena pandemi gerakan kantong pintar pun menjadi tersendat. Walau demikian kantong pintar tetap menjalankan kegiatan literasinya melalui perpustakaan kecil yang telah di bangun oleh Ria dan teman-temannya.

Selain menjadi seorang aktivis di masyarakat, Ria juga menjadi seorang Duta Museum Ki Hajar Dewantara Yogyakarta tahun 2017 sampai 2019. Latar belakang ia mengikuti perlombaan duta tersebut karena memang Ria sangat menyukai sejarah dan selain itu ia mempunyai tujuan untuk memperbanyak relasi/Link dan pengalaman.

Foto Ria saat menjadi Duta Museum Dewantara

Jadi  waktu itu aku punya komunitas kantong pintar, nah di komunitas kantong pintar itukan udah organisasi non-profit, terus kita juga punya banyak tantangan dan aku berpikir dengan aku bisa lolos jadi duta museum aku akan banyak jaringan dan jaringan itu akan membantu aku untuk memperbesar komunitasku itu.” Jelas Ria.

Walau banyak suka duka yang sudah dilalui Ria dari mulai membangun komunitasnya hingga sekarang, hal itu ia jadikan sebagai penyemangatnya untuk tetap memberikan apa yang dia punya untuk masyarakat di sekitarnya.

Dari cerita Ria, kita bisa ambil bahwa apa yang kita lakukan selama itu baik dan bermanfaat untuk orang banyak  maka kita akan ditunjukkan jalan yang baik dan pastinya dipertemukan dengan orang-orang yang baik yang akan selalu mendukung kita. 

Pesan dari Ria untuk kita semua :

“Selalu semangat untuk gali potensi terbaikmu, tekuni dan sebarkan manfaatnya ke sekitar.”

Itulah cerita inspiratif dari sosok aktivis muda, Ria. Semoga dari cerita Ria ini, kita semua selalu melakukan dan menebarkan kebaikan untuk orang-orang di luar sana. Terima kasih untuk Garaku yang selalu setia membaca artikel di Garamedia .. Sampai jumpa di cerita selanjutnya…💕💕

On based interview with Ria Putri
By : Alfin Umi Fera Anjani
Editing by : Garamin ( Gara admin) 

0 comments:

Post a Comment