Haii Garaku.. Jumpa lagi di blog inspiratif Garamedia. 💖 Semoga Garaku selalu sehat dan pastinya tetap produktif walaupun di tengah pandemi saat ini.😄 Cerita kali ini Garamin terinspirasi dari seorang wanita cantik bernama Ria Putri Palupijati atau akrab dipanggil Ria. Ria ini merupakan founder dari Komunitas Kantong Pintar yang ada di Yogyakarta. Selain menjadi seorang founder komunitas literasi di Jogja, Ria juga merupakan seorang Duta Museum Ki Hajar Dewantara 2017, peraih beasiswa LPDP PK-83 untuk pendidikan S2, dan masih banyak prestasi-prestasi yang telah ia raih sampai sekarang di usia nya yang masih muda.
Komunitas
Kantong Pintar awal mula didirikan oleh Ria, sejak ia lulus dari S1 nya pada
tahun 2015, tepatnya tanggal 7 Oktober.
Awalnya kantong pintar ini merupakan kegiatan sanggar belajar yang berbayar, dengan 2 orang pengajar yaitu
Ria dan temannya yang bernama Nesya Arantika (Co-Founder). Namun, lama-lama Ria
dan Nesya merasa memperjualkan pendidikan karena sanggar belajarnya yang berbayar
itu dan menurutnya pendidikan itu adalah “Nothing To Loose”. Akhirnya Ria pun
memutuskan untuk mengubah kegiatan belajarnya yang semula berbayar menjadi suka
rela. Dengan mengubah sanggar belajar yang berbayar menjadi suka rela, antusias
peserta pun menjadi meningkat yang semula hanya ada 5 orang lama-lama bertambah
hingga mencapai sekitar -+ 50 orang. Karena jumlah peserta yang banyak, membuat
Ria dan Nesya kewalahan dalam mengajar, sehingga ia memutuskan untuk open
volunteer dan akhirnya bergabunglah 3 orang volunteer.
Setelah
pengajar mencukupi disamping juga peserta yang banyak, akhirnya Ria bersama
rekan-rekan aktivis di Kantong Pintar membuat ekspansi yang tidak hanya
mengajar di galeri rumah Ria (tempat awal sanggar belajar) saja tetapi Ria dan
para volunteer juga membuat perpustakaan kecil di Wonolelo, Bantul yang lokasi
tempatnya terletak 500 meter dari TPAS Piyungan, Bantul. Di sana Ria membuat
kegiatan literasi yang diadakan setiap hari Sabtu dan Minggu bersama anak-anak
dan juga para volunteer. Setelah membuat Mini Library (Perpustakaan Kecil), Ria
pun kembali membuka open volunteer. Hingga sampai sekarang volunteer yang
tergabung dalam komunitasnya sudah banyak. Dan pada tahun 2017, setelah bencana
banjir yang melanda daerah Gunung Kidul, Ria dan volunteer lainnya juga
berinisiatif untuk membuka perpustakaan kecil (Mini Library) di sana.
“Jadi sekarang perpustakaan kita ada 2. Sedangkan sanggar belajar yang di galeri rumahku itu di-off-kan. Terus dijalankan sama teman-teman karang taruna di kampungku.” Ujar Ria.
Selain melakukan kegiatan-kegiatan literasi, kantong pintar juga
melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk UMKM dengan mengadakan “UMKM
Kantong Jahe” yang dilakukan di Bantul.
“Jadi kita jualin jahe serbuk gitu dalam bentuk kantong-kantong.”
Papar Ria.
Sehingga
melalui kantong pintar, masyarakat mendapatkan benefit yang luar biasa tidak
hanya dalam pendidikan tetapi juga membantu ekonomi masyarakat.
Jadi,
Komunitas Kantong Pintar yang awalnya hanya 2 orang yaitu Ria dan Nesya,
sekarang mempunyai volunteer yang lumayan banyak dan Komunitas Kantong Pintar
menjadi organisasi non-profit dimana basisnya adalah untuk memberdayakan
masyarakat melalui literasi. Karena pandemi gerakan kantong pintar pun menjadi
tersendat. Walau demikian kantong pintar tetap menjalankan kegiatan literasinya
melalui perpustakaan kecil yang telah di bangun oleh Ria dan teman-temannya.
Selain menjadi seorang aktivis di masyarakat, Ria juga menjadi
seorang Duta Museum Ki Hajar Dewantara Yogyakarta tahun 2017 sampai 2019. Latar
belakang ia mengikuti perlombaan duta tersebut karena memang Ria sangat
menyukai sejarah dan selain itu ia mempunyai tujuan untuk memperbanyak
relasi/Link dan pengalaman.
“Jadi waktu itu aku punya
komunitas kantong pintar, nah di komunitas kantong pintar itukan udah
organisasi non-profit, terus kita juga punya banyak tantangan dan aku berpikir
dengan aku bisa lolos jadi duta museum aku akan banyak jaringan dan jaringan
itu akan membantu aku untuk memperbesar komunitasku itu.” Jelas Ria.
Walau banyak suka duka yang sudah dilalui Ria dari mulai membangun
komunitasnya hingga sekarang, hal itu ia jadikan sebagai penyemangatnya untuk
tetap memberikan apa yang dia punya untuk masyarakat di sekitarnya.
Dari cerita Ria, kita bisa ambil bahwa apa yang kita lakukan selama itu baik dan bermanfaat untuk orang banyak maka kita akan ditunjukkan jalan yang baik dan pastinya dipertemukan dengan orang-orang yang baik yang akan selalu mendukung kita.
Pesan dari Ria untuk kita semua :
“Selalu semangat untuk gali potensi terbaikmu, tekuni dan sebarkan
manfaatnya ke sekitar.”
0 comments:
Post a Comment