Haiii
GaraKu…❤ Kembali lagi di blog inspiratif Garamedia. Semoga GaraKu sehat selalu
dan tetap produktif di masa pandemi ini.☺ Kali ini Garamin mau mengangkat
cerita inspiratif dari seorang mahasiswa peraih Beasiswa Cendekia Baznas. Dia
bernama Ulfa Anisatus Solikhah, akrab dipanggil Uul. Uul adalah mahasiswa
semester 5 UIN Sunan Kalijaga prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas
Dakwah dan Komunikasi.
Bagaimana
Uul bisa mendapatkan beasiswa ini? Berawal dari informasi broadcast yang
disebar di salah satu grup WhatsApp UKM yang dia ikuti. Dari sana, Uul mencoba
mendaftar dan ikut seleksinya. Di BCB (Beasiswa Cendekia Baznas) ini ada 3
kategori beasiswa, yaitu kategori aktivis muda, kategori entrepreneurship, dan
kategori teladan muda. Awalnya Uul berkeinginan untuk ikut mendaftar di
kategori entrepreneurship, karena dia merasa kategori tersebut sesuai dengan
dirinya, apalagi dia telah menggeluti usaha berdagang online selama 3 tahun.
Tetapi, kampus UIN Sunan Kalijaga hanya terdaftar di kategori teladan muda.
Dari
informasi yang Uul dapatkan, bahwa BCB ini hanya diperuntukkan kepada mahasiswa
semester 4 saja. Artinya, mahasiswa yang mendaftar beasiswa ini adalah
mahasiswa semester 4 dan nantinya ketika lolos seleksi mahasiswa akan
mendapatkan uang saku per bulan dan dibiayai kuliahnya mulai semester 5.
Menurut Uul, keuntungan mendapatkan beasiswa ini tidak hanya didapatkan dari
sisi material saja, akan tetapi penerima beasiswa nantinya juga dibekali ilmu
dan pembinaan langsung dari Baznas maupun mentoring dari kampus dan ada program wajib yang juga harus diikuti
oleh mahasiswa penerima beasiswa Baznas.
“Sebetulnya beasiswa dari
Baznas tuh super duper banyak sih kalau menurutku. Ada beberapa yang bahkan
berkesempatan kuliah di luar negeri. Kalau beasiswa yang aku ambil ini
kebetulan beasiswa dalam negeri.” Ungkap Uul.
Uul
juga membagi informasi bahwa BCB di setiap kampus hanya mempunyai kuota 4 orang
saja. Akan tetapi, teman-teman tidak perlu khawatir karena Uul juga membagikan
sedikit tips lolos Beasiswa Cendekia Baznas, yaitu di BCB ini ada 3 kategori
beasiswa yang otomatis penilaiannya berbeda-beda tergantung kategori yang
dipilih. Contohnya untuk kategori teladan muda. Di kategori ini calon penerima
dilihat Track Recordnya selama kuliah baik dalam hal prestasi akademik
maupun prestasi kompetisi. Kemudian untuk kategori Entrepreneurship, mahasiswa
akan dilihat wawasannya mengenai wirausaha dan usaha apa yang sedang dijalaninya.
Dan yang terakhir untuk kategori Aktivis Muda, mahasiswa akan dilihat riwayat
kegiatannya selama kuliah, apakah dia memang mahasiswa yang aktif di organisasi
kampus atau di luar kampus, atau malah dia hanya mahasiswa “Kupu-Kupu”. Dan
satu hal yang penting menurut Uul, yakni apa yang telah kamu lakukan di
lingkungan sekitarmu sangat berpengaruh untuk kehidupanmu.
“Sebetulnya aku gak nyangka
banget bisa diterima beasiswa ini. Aku awalnya insecure, karena apa? Sainganku
adalah teman-teman kampus yang punya Track Record yang jauh melesat dibanding
aku. Mereka ada yang jadi Duta Kampus Top 5, juara fotografi, Khitobah Bahasa
Arab, dan bahkan ada yang jadi Duta Genre.” Jelas Uul.
Walaupun
Uul sempat merasa insecure, tetapi Uul tetap berusaha dan berdo’a hingga tanpa
disangka Ia bisa meraih beasiswa tersebut. Selama proses seleksi, Uul selalu
mendapat do’a dan dukungan dari orang tua dan sahabat-sahabat disekitarnya.
Berkas yang harus disiapkan Uul pun beragam, mulai dari KRS (yang digunakan
sebagai bukti bahwa calon penerima benar-benar berasal dari kampus yang
terdaftar di BCB), ada riwayat IPK, Kartu Keluarga, KTP, Surat Rekomendasi dari
masyarakat atau masjid setempat, pas foto 4x6, dan masih banyak lagi. Karena
efek pandemic jadi seleksi hanya dilalui 2 tahap, yaitu tahap pemberkasan dan
registrasi yang dikirim via daring, kemudian tahap wawancara.
“Nah, jujur aku gak tau kalau
aku ketrima. Yang ngasih tau aku malah teman-temanku, karena kebetulan pas
pengumumannya HP aku lagi diservice. Pas buka HP udah rame chat ucapan selamat
dari teman-teman.” Ungkap Uul.
Setelah
Uul dinyatakan Diterima sebagai penerima manfaat BCB, Uul menjalani pembinaan
dan pelatihan dari Baznas langsung dan mentoring dari pihak kampus. Pembinaan
dan mentoring ini Wajib diikuti oleh penerima manfaat BCB. Apabila ada
yang tidak mengikuti, maka nantinya akan diberikan sanksi. Secara beasiswa
Baznas ini dananya berasal dari masyarakat, maka mahasiswa penerima beasiswa
tersebut bertanggung jawab dan berkomitmen untuk tidak main main. Akan tetapi,
menurut Uul dengan adanya pembinaan dan mentoring sangat menguntungkan karena
mahasiswa nantinya akan diarahkan menuju masa depan sesuai dengan passion
masing- masing. Selain menjalankan program wajib, saat ini Uul juga menjadi
Relawan Pendidikan Baznas. Perlu diketahui bahwa RPB (Relawan Pendidikan
Baznas) tidak wajib bagi penerima
manfaat BCB tetapi mahasiswa lain pun boleh ikut berpartisipasi menjadi
relawan. Dan untuk tahun ini, kuota RPB juga diperluas ke seluruh Indonesia.
Untuk menjadi Relawan Pendidikan Baznas pun ada tahapan seleksi dan
kriteria-kriteria yang harus dipenuhi bagi calon relawan, seperti sejauh mana
komitmen calon relawan dalam mengikuti kegiatan nantinya.
Dan
dari cerita Uul ini, dapat kita ambil pesan bahwa semua orang mempunyai
kesempatan yang sama, yaitu menjadi apa yang diinginkan. Akan tetapi, hal itu
juga ditentukan bagaimana niat, usaha, komitmen, serta konsistensi kita dalam
meraihnya. Niat saja tanpa usaha juga
akan menjadi sia-sia dan hanya akan menjadi angan-angan belaka. Walaupun usaha
kita sudah dirasa maksimal tapi kita masih gagal, jangan takut untuk terus
mencoba, karena ada hal yang jauh lebih berharga dari sekedar KEGAGALAN, yaitu
pengalaman dan pelajaran yang sudah kita dapatkan dan itu tidak akan terulang
lagi di hidup kita.
Pesan
dari Uul untuk kita semua:
“Dimanapun kamu dan apapun posisi kamu saat
ini, syukurilah! Mau kamu kuliah atau bekerja, cintailah hal yang kamu lakukan
saat ini, selama itu bernilai positif dan tidak merugikan siapapun. Rejeki akan
datang dari mana pun, jika kamu punya peluang dan kesempatan maka manfaatkanlah,
berdo’a dan usahakan sebaik mungkin. Jangan patah semangat, jauhi insecure,
KAMU HEBAT!!”
Itulah cerita dari seorang mahasiswa penerima beasiswa Baznas yang sangat luar biasa. Semoga cerita ini bermanfaat dan menginspirasi untuk kita semua. Sampai jumpa di cerita inspiratif selanjutnya…☺❤
On based interview with Ulfa Annisatus Sholikhah
By :Alfin Umi Fera Anjani
Editing by : Garamin (Gara admin)
0 comments:
Post a Comment