Promotional GaraMedia>>> Rumah dikontrakkan di perumahan mutiara residence no c5. Bantul, info lebih lanjut : 081802732747 (Mbak Lucky)** STIE NUSA MEGARKENCANA YOGYAKARTA membuka pendaftaran mahasiswa baru secara online : http//bit.ly/pmbstienus Program studi pilihan Akuntansi dan Manajemen sudah terakreditasi "B" Prodi maupun Institusi, alamat kampus JL. AM.Sangaji no 49-51 Yogyakarta ** Bingung olah data buat skripsi? Langsung aja cuss ke Bengkel olah data,info lebih lanjut hubungi : 08174100387 ** Mau iklanmu dimuat di GaraMedia? Email aja ke garamediaindonesia@gmail.com ** Harga promosi : Iklan Baris :Rp 20.000/bulan, Iklan Banner: Rp 50.000/Bulan**
Link Banner

Karena yang Berkali-kali Patah, Tetap Berhak Tumbuh

mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

 

Haiii GaraKu…❤ Kembali lagi di blog inspiratif Garamedia. Semoga GaraKu sehat selalu dan tetap produktif di masa pandemi ini.☺ Kali ini Garamin mau mengangkat cerita inspiratif dari seorang mahasiswa peraih Beasiswa Cendekia Baznas. Dia bernama Ulfa Anisatus Solikhah, akrab dipanggil Uul. Uul adalah mahasiswa semester 5 UIN Sunan Kalijaga prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

Bagaimana Uul bisa mendapatkan beasiswa ini? Berawal dari informasi broadcast yang disebar di salah satu grup WhatsApp UKM yang dia ikuti. Dari sana, Uul mencoba mendaftar dan ikut seleksinya. Di BCB (Beasiswa Cendekia Baznas) ini ada 3 kategori beasiswa, yaitu kategori aktivis muda, kategori entrepreneurship, dan kategori teladan muda. Awalnya Uul berkeinginan untuk ikut mendaftar di kategori entrepreneurship, karena dia merasa kategori tersebut sesuai dengan dirinya, apalagi dia telah menggeluti usaha berdagang online selama 3 tahun. Tetapi, kampus UIN Sunan Kalijaga hanya terdaftar di kategori teladan muda.

Dari informasi yang Uul dapatkan, bahwa BCB ini hanya diperuntukkan kepada mahasiswa semester 4 saja. Artinya, mahasiswa yang mendaftar beasiswa ini adalah mahasiswa semester 4 dan nantinya ketika lolos seleksi mahasiswa akan mendapatkan uang saku per bulan dan dibiayai kuliahnya mulai semester 5. Menurut Uul, keuntungan mendapatkan beasiswa ini tidak hanya didapatkan dari sisi material saja, akan tetapi penerima beasiswa nantinya juga dibekali ilmu dan pembinaan langsung dari Baznas maupun mentoring dari kampus  dan ada program wajib yang juga harus diikuti oleh mahasiswa penerima beasiswa Baznas.

“Sebetulnya beasiswa dari Baznas tuh super duper banyak sih kalau menurutku. Ada beberapa yang bahkan berkesempatan kuliah di luar negeri. Kalau beasiswa yang aku ambil ini kebetulan beasiswa dalam negeri.”  Ungkap Uul.

Uul juga membagi informasi bahwa BCB di setiap kampus hanya mempunyai kuota 4 orang saja. Akan tetapi, teman-teman tidak perlu khawatir karena Uul juga membagikan sedikit tips lolos Beasiswa Cendekia Baznas, yaitu di BCB ini ada 3 kategori beasiswa yang otomatis penilaiannya berbeda-beda tergantung kategori yang dipilih. Contohnya untuk kategori teladan muda. Di kategori ini calon penerima dilihat Track Recordnya selama kuliah baik dalam hal prestasi akademik maupun prestasi kompetisi. Kemudian untuk kategori Entrepreneurship, mahasiswa akan dilihat wawasannya mengenai wirausaha dan usaha apa yang sedang dijalaninya. Dan yang terakhir untuk kategori Aktivis Muda, mahasiswa akan dilihat riwayat kegiatannya selama kuliah, apakah dia memang mahasiswa yang aktif di organisasi kampus atau di luar kampus, atau malah dia hanya mahasiswa “Kupu-Kupu”. Dan satu hal yang penting menurut Uul, yakni apa yang telah kamu lakukan di lingkungan sekitarmu sangat berpengaruh untuk kehidupanmu.

“Sebetulnya aku gak nyangka banget bisa diterima beasiswa ini. Aku awalnya insecure, karena apa? Sainganku adalah teman-teman kampus yang punya Track Record yang jauh melesat dibanding aku. Mereka ada yang jadi Duta Kampus Top 5, juara fotografi, Khitobah Bahasa Arab, dan bahkan ada yang jadi Duta Genre.” Jelas Uul.

Walaupun Uul sempat merasa insecure, tetapi Uul tetap berusaha dan berdo’a hingga tanpa disangka Ia bisa meraih beasiswa tersebut. Selama proses seleksi, Uul selalu mendapat do’a dan dukungan dari orang tua dan sahabat-sahabat disekitarnya. Berkas yang harus disiapkan Uul pun beragam, mulai dari KRS (yang digunakan sebagai bukti bahwa calon penerima benar-benar berasal dari kampus yang terdaftar di BCB), ada riwayat IPK, Kartu Keluarga, KTP, Surat Rekomendasi dari masyarakat atau masjid setempat, pas foto 4x6, dan masih banyak lagi. Karena efek pandemic jadi seleksi hanya dilalui 2 tahap, yaitu tahap pemberkasan dan registrasi yang dikirim via daring, kemudian tahap wawancara.

“Nah, jujur aku gak tau kalau aku ketrima. Yang ngasih tau aku malah teman-temanku, karena kebetulan pas pengumumannya HP aku lagi diservice. Pas buka HP udah rame chat ucapan selamat dari teman-teman.”  Ungkap Uul.

Setelah Uul dinyatakan Diterima sebagai penerima manfaat BCB, Uul menjalani pembinaan dan pelatihan dari Baznas langsung dan mentoring dari pihak kampus. Pembinaan dan mentoring ini Wajib diikuti oleh penerima manfaat BCB. Apabila ada yang tidak mengikuti, maka nantinya akan diberikan sanksi. Secara beasiswa Baznas ini dananya berasal dari masyarakat, maka mahasiswa penerima beasiswa tersebut bertanggung jawab dan berkomitmen untuk tidak main main. Akan tetapi, menurut Uul dengan adanya pembinaan dan mentoring sangat menguntungkan karena mahasiswa nantinya akan diarahkan menuju masa depan sesuai dengan passion masing- masing. Selain menjalankan program wajib, saat ini Uul juga menjadi Relawan Pendidikan Baznas. Perlu diketahui bahwa RPB (Relawan Pendidikan Baznas) tidak wajib bagi  penerima manfaat BCB tetapi mahasiswa lain pun boleh ikut berpartisipasi menjadi relawan. Dan untuk tahun ini, kuota RPB juga diperluas ke seluruh Indonesia. Untuk menjadi Relawan Pendidikan Baznas pun ada tahapan seleksi dan kriteria-kriteria yang harus dipenuhi bagi calon relawan, seperti sejauh mana komitmen calon relawan dalam mengikuti kegiatan nantinya.

Foto kegiatan Uul dalam melaksanakan salah satu program Baznas

Dan dari cerita Uul ini, dapat kita ambil pesan bahwa semua orang mempunyai kesempatan yang sama, yaitu menjadi apa yang diinginkan. Akan tetapi, hal itu juga ditentukan bagaimana niat, usaha, komitmen, serta konsistensi kita dalam meraihnya.  Niat saja tanpa usaha juga akan menjadi sia-sia dan hanya akan menjadi angan-angan belaka. Walaupun usaha kita sudah dirasa maksimal tapi kita masih gagal, jangan takut untuk terus mencoba, karena ada hal yang jauh lebih berharga dari sekedar KEGAGALAN, yaitu pengalaman dan pelajaran yang sudah kita dapatkan dan itu tidak akan terulang lagi di hidup kita.

Pesan dari Uul untuk kita semua:

“Dimanapun kamu dan apapun posisi kamu saat ini, syukurilah! Mau kamu kuliah atau bekerja, cintailah hal yang kamu lakukan saat ini, selama itu bernilai positif dan tidak merugikan siapapun. Rejeki akan datang dari mana pun, jika kamu punya peluang dan kesempatan maka manfaatkanlah, berdo’a dan usahakan sebaik mungkin. Jangan patah semangat, jauhi insecure, KAMU HEBAT!!”

Itulah cerita dari seorang mahasiswa penerima beasiswa Baznas yang sangat luar biasa. Semoga cerita ini bermanfaat dan menginspirasi untuk kita semua. Sampai jumpa di cerita inspiratif selanjutnya…☺❤


On based interview with Ulfa Annisatus Sholikhah

By :Alfin Umi Fera Anjani 

Editing by : Garamin (Gara admin) 

0 comments:

Post a Comment