Pada saat interview salah satu pertanyaan yang sering ditanyakan oleh HRD adalah Berapa gaji yang kamu minta. Terkadang kamu asal-asalan dalam menjawab, yang penting cukup buat kamu jajan dan lain-lain atau yang penting lebih dari UMR. Jawabanmu itu tentu saja tidak salah tetapi juga kurang tepat.
Nah berikut ini adalah cara menentukan ekspektasi gaji yang tepat :
1. Realistis
Didalam menentukan ekspektasi gaji, kamu harus realistis. Jangan mentang-mentang kamu dari universitas ternama atau kamu adalah lulusan terbaik di kampusmu terus kamu minta gaji yang tinggi. Nah, kalau sampai itu terjadi maka bisa dipastikan kamu gak bakalan lolos ke tahap selanjutnya
2. Pengalaman
Selanjutnya kamu harus mengukur pengalaman kerjamu. Kalau misal kamu masih freshgraduate dan belum pernah ikut apa-apa seperti workshop, magang, atau aktif di organisasi maka kamu sebaiknya jangan meminta gaji yang terlalu besar nominalnya. Semakin banyak pengalaman yang kamu dapatkan di perusahaan sebelumnya maka semakin besar pula kesempatan untuk menerima gaji yang lebih tinggi.
3. Jangan fokus ke kebutuhan pribadi
Kalau kamu berfokus ke kebutuhan pribadi bisa dijamin gaji yang kamu terima tidak akan mencukupi. Apalagi kalau kamu punya hobi nongkrong dan shopping, pasti kamu akan menilai tawaran gaji yang diberikan oleh perusahaan terlalu kecil buatmu. Fokuslah ke biaya operasional yang harus kamu keluarkan untuk bekerja seperti beli bensin untuk motor, makan apabila tidak ditanggung perusahaan dan dana darurat
4. Gaji akan naik sesuai dengan kontribusimu di perusahaan
Yang terakhir kamu harus ingat ini : gajimu akan naik sesuai dengan kontribusimu di perusahaan. Kalau misalnya kamu banyak memiliki kontribusi di perusahaan, kinerjamu baik, etika bekerjamu baik dijamin gajimu akan selalu naik. Yang penting kamu harus menunjukkan bahwa kamu memiliki dedikasi pada perusahaanmu.
Nah itulah cara menentukan ekspektasi gaji yang tepat pada saat mendapatkan tawaran dari perusahaan dalam proses interview
0 comments:
Post a Comment