Promotional GaraMedia>>> Rumah dikontrakkan di perumahan mutiara residence no c5. Bantul, info lebih lanjut : 081802732747 (Mbak Lucky)** STIE NUSA MEGARKENCANA YOGYAKARTA membuka pendaftaran mahasiswa baru secara online : http//bit.ly/pmbstienus Program studi pilihan Akuntansi dan Manajemen sudah terakreditasi "B" Prodi maupun Institusi, alamat kampus JL. AM.Sangaji no 49-51 Yogyakarta ** Bingung olah data buat skripsi? Langsung aja cuss ke Bengkel olah data,info lebih lanjut hubungi : 08174100387 ** Mau iklanmu dimuat di GaraMedia? Email aja ke garamediaindonesia@gmail.com ** Harga promosi : Iklan Baris :Rp 20.000/bulan, Iklan Banner: Rp 50.000/Bulan**
Link Banner

Istriku pintu rejekiku


Namaku Rino, umurku barulah 23 tahun tapi aku sudah memiliki istri. Yap, di usiaku yang masih muda ini aku sudah memiliki tanggung jawab sebagai seorang suami disaat teman-temanku masih sibuk-sibuknya kuliah. Sebelum bertemu istriku, aku adalah pemuda brandalan yang suka mabuk dan main judi. Bahkan aku sempat masuk ke penjara karena terciduk pada waktu main judi kartu. Aku pun sempat hampir dikeluarkan dari sekolah karena kebanyakan bolos sekolah.

Di sekolah pun aku terkenal sebagai playboy cap kadal. Pokoknya sikapku tersebut gak patut dijadikan contoh. Walaupun berandalan, aku sangat mengagumi Dira, anak IPA yang sholeha. Dira inilah yang akhirnya menyerahkan seluruh hidupnya untukku, mendampingku dan menjadi istriku.
Dira merupakan salah satu pengurus organisasi siswa Islam. Teman-temanku pun mengejekku karena aku gak pantas buat Dira yang sholehah. Aku pun bertaruh dengan teman-temanku tersebut. Jika aku berhasil mendapatkan Dira , maka teman-temanku pun harus menjajakan aku di Kantin selama 1 bulan, begitu pula sebaliknya. Teman-temanku menyetujuinya.

Beberapa kali Dira mengelak jika bertemu denganku, bahkan menolak ketika aku mengungkapkan rasa suka ke dia. Hasratku pun semakin memuncak, aku mencari akal bagaimana caranya dapat menaklukkan hati Dira. Akhirnya, salah satu temanku memberikan sebuah cara. Cara licik yang diberikan oleh salah satu temanku itu adalah aku berpura-pura menjadi baik, ikut kegiatan kerohanian Islam yang diadakan oleh Organisasinya Dira sampai Dira luluh. Aku sempat menolak cara tersebut, karena aku paling malas kalau ikut ngaji, dengerin ceramah, bahkan aku pun gak pernah sholat. Tapi temanku terus membujukku, dan akhirnya aku ikuti saran dari dia.

Sore ini, ada kegiatan pengajian di Sekolah. Aku sebetulnya ogah untuk ikut, tapi karena aku ingin mendapatkan hatinya Dira maka mau gak mau aku paksakan. Dan benar, seluruh sekolah kaget ketika melihatku duduk dan ikut pengajian. Bahkan beberapa siswa pun berbisik-bisik seakan gak percaya. Tapi ya namanya juga sandiwara, aku nikmati peran ini sampai akhirnya aku berhasil mendapatkan dia.

Keesokan paginya, aku kembali mengikuti semaan Alquran yang diadakan oleh organisasinya Dira. Aku pun nekad ikut, karena aku sama sekali gak bisa baca Alquran, bahkan aku sama sekali gak pernah baca buku Iqro. Lagi-lagi mereka terkejut melihatku datang di acara semaan, aku cuek saja. Guru agama Islam memulai melantunkan Ayat-ayat suci Alquran,aku pun hanya mendengarkannya sambil sesekali bibirku komat-kamit pura-pura baca. Ternyata caraku ini berhasil, secara perlahan-lahan Dira mau ku ajak bicara bahkan dengan suka rela dia mau mengajariku untuk belajar membaca Alquran dimulai dari membaca buku Iqro di sekolah.

Hari berganti hari, aku sama Dira pun semakin dekat. Ku beranikan diri untuk kembali mengungkapkan cintaku padanya, tapi lagi-lagi ditolak. Aku juga udah ngomong kalau aku sudah berubah. Dira pun nampaknya luluh, tapi dia gak mau pacaran. Dia minta kalau memang aku cinta dengan dia, dia meminta aku untuk menikahinya. Mendengar jawaban tersebut, aku menjadi gugup. Aku pun mulai menghitung-hitung, lulusan SMA mau kerja apa, terus nanti Dira mau ku beri makan apa. Tapi entah mengapa, bibirku berkata " tunggu, setelah SMA aku akan melamarmu".

Sembari menunggu lulusan SMA, aku melanjutkan peran yang sedang ku nikmati ini. Yang penting aku udah bisa meluluhkan hatinya. Aku pun menagih teman-temanku yang dulu mengajak taruhan, dan selama sebulan aku gak mengeluarkan uang satu kalipun untuk jajan. Singkat cerita, aku pun lulus SMA dengan nilai minimalis. Dan sesuai dengan janji Dira, aku benar-benar melamarnya.

Orang tua Dira gak setuju kalau Dira menikah denganku karena aku sudah dicap sebagai berandalan. Dira pun meyakinkan kedua orang tuanya bahwa aku sudah berubah. Aku pun meminta ijin ke Orangtuaku untuk menikahkan aku dengan Dira. Ayahku menolak karena aku belum memiliki pekerjaan, tapi dengan sedikit memaksa, akhirnya Ayahku pun luluh. Pernikahan kami pun dapat dilakukan.

Selepas pesta pernikahan, aku putuskan untuk mengontrak rumah sederhana. Kami pun memulai kehidupan baru sebagai pasangan suami istri. Sifatku pun kembali berubah. Aku kembali mabuk-mabukan dan berjudi. Pernah di suatu malam, aku kalah judi dan pulang dalam keadaan mabuk berat. Istriku pun  ngomel-ngomel. Dan tanpa rasa bersalah, aku pun menampar pipinya dengan keras. Dia pun menangis. Hari berikutnya, aku kembali pulang dalam keadaan mabuk berat. Dan dengan setianya Dira menungguku pulang bahkan memapahku ke kasur. Hari-hari berikutnya sama.

Cincin nikah kami pun ku jual agar aku bisa bermain judi, dan lagi-lagi istriku sangat sabar menghadapiku. Entah berapa kali aku menamparnya, memukulnya, mencubitnya, dan melukai hatinya tapi dia tetap berbakti denganku bahkan tak ada niat untuk meninggalkanku. Hingga suatu malam, aku melihat Dira sedang berdoa. Air matanya mengucur deras, entah apa yang dipanjatkannya yang jelas hatiku menjadi bergetar. Saat Dira sedang merapikan sajadahnya, aku peluk dia dari belakang. Aku minta maaf atas semua perbuatanku, dan berjanji untuk menjadi suami yang lebih baik lagi. Kami pun saling berpelukan.

Sejak kejadian itu, aku memutuskan untuk berhenti mabuk dan judi. Aku ditawari oleh tetangga sebelah untuk menjadi sales peralatan rumah tangga, aku pun menerima tawaran tersebut. 3 bulan kemudian, kehidupan keluarga kami mulai berubah. Aku pun mulai bisa mendapatkan uang sendiri secara halal.

Di tahun kedua, aku memutuskan untuk membuka warung makan kecil-kecilan untuk menambah pemasukan. Aku meminta restu istriku, istriku pun memberiku dukungan, bahkan dia sendiri yang akan memasaknya. Pelan-pelan warung makan yang kami buat mulai rame pengunjung. Aku pun resign dari pekerjaanku sebagai sales karena aku akan fokus membantu istriku mengurusi warung.
Warung yang ku dirikan di teras rumah pun sudah gak muat menerima pengunjung. Aku pun menyewa tanah di dekat rumah untuk melebarkan warungku. Dan ternyata langkahku tepat, warungku pun semakin menjadi rame. Dan sekarang, aku mampu membayar 3 karyawan yang membantuku untuk mengelola warung. Mertuaku yang tadinya meremehkanku, akhirnya mulai mengajak aku ngobrol. Aku pun benar-benar tobat dan mendalami agama Islam dengan sungguh-sungguh. Ternyata hidupku benar-benar  menjadi berkah, walaupun kami belum diijinkan untuk mendapatkan momongan. Istriku pun menjadi pintu rejekiku mengalir.

Kiriman : Dias Julianto Putro
Editor : Goelasmin

Baca juga cerita inspiratif lainnya :
Kisah Ida
Kisah Fera
Kisah Wulan
Kisah Juni 
Kisah Andini

0 comments:

Post a Comment